Balipustakanews.com, Denpasar – Kuota LPG 3 kilogram (kg) di Bali dilakukan penambahan oleh Pertamina sebanyak 250 ribu tabung. Penambahan kuota dilakukan imbas LPG 3 kg di Bali mengalami kelangkaan.
“Penambahan pasokan tabung LPG 3 kg (untuk) menghadapi Hari Raya Galungan serta penggunaan yang tepat sasaran,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali Ida Bagus Setiawan, Jumat (23/2).
Menurut Setiawan, kuota gas melon yang tersedia di Bali mengalami penurunan dibandingkan pada 2023. Penurunan kuota gas LPG 3 kg mencapai 0,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pembelian LPG bersubsidi kini dilakukan berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK). Harapannya, penyaluran LPG 3 kg lebih tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat menengah ke bawah, khususnya ibu rumah tangga serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Setiawan mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying menjelang Galungan. Ia meminta agar masyarakat agar membeli LPG sesuai kebutuhan.
“Beli di pangkalan resmi terdekat sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan,” pinta Setiawan.
Sebelumnya, sejumlah UMKM di Denpasar, mengeluhkan sulitnya membeli LPG ukuran 3 kg. Salah satunya karyawan UMKM molen aneka rasa Muhammad Husman Ali (27). Dia mengaku telah kesulitan mencari LPG 3 kg sejak beberapa hari yang lalu.
Ali menuturkan selama ini dia selalu membeli LPG di warung dan bukan pangkalan resmi Pertamina. Sebab, lokasi warung lebih dekat dengan lokasinya berjualan, yakni di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Ali biasa menghabiskan satu LPG untuk menggoreng molen dengan total adonan 10 kg per harinya.
Sama halnya dengan Ali, Yunita mengaku selama ini membeli LPG di warung-warung yang lokasinya tak jauh dari lokasi berjualan. Langkanya stok di warung pun membuatnya harus berkeliling mencari warung lainnya.
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus malah mengeklaim penyaluran LPG berjalan normal di tengah para UMKM mengeluhkan sulitnya membeli LPG 3 kg.
“Tidak ada pengurangan dengan realisasi penyaluran per 19 Februari 2024 sejumlah 3.431.783 tabung dengan rata-rata (konsumsi normal) harian 728 MT atau sekitar 242.666 tabung,” ucap Officer Communication Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Mutiara Evy Junita saat dihubungi, Selasa (20/2). (PR/DTK)
Discussion about this post