BALIPUSTAKANEWS – Di masa pandemi Covid-19 ini, salah satu usaha yang tetap banyak diminati adalah bisnis kuliner. Tapi, menjalankannya dengan baik perlu banyak ilmu dan pengalaman., termasuk soal mengelola keuangan.
Stefanie Kurniadi selaku Co-Founder & COO Foodizz mengungkapkan dalam jumpa pers virtual ‘Foodizz Kuliner Conference 2022, UMKM Kuliner Siap Scale’, Selasa, 18 Januari 2022, banyak pelaku usaha yang mengelola keuangan bisnis kuliner menyimpan dana dalam bentuk uang tunai. Padahal, cara itu sulit membuat usaha kuliner bisa lebih berkembang.
Menurut Stefanie, cara terbaik untuk mengatur keuangan bisnis kuliner adalah dengan memastikan cash flow tetap positif, yaitu pendapatan selalu lebih besar daripada pengeluaran. Ia pun membagikan tiga cara efektif membuat anggaran bisnis kuliner agar cash flow terjaga dengan baik.
1. Biaya operasional yang efisien
Banyak aktivitas operasional bisnis tidak menguntungkan untuk aliran dana. Di antaranya membeli persediaan (inventory) yang berlebihan, memberikan cara pembayaran (terms of payment) yang lama kepada customer (jika penjualan tidak dilakukan secara tunai), dan membayar suplier dengan terms of payment yang terlalu pendek. Itu berakibat kepada pengelolaan working capital yang tidak efisien.
Langkah pertama untuk menghindarinya adalah dengan membuat perencanaan yang baik. Contohnya, persediaan yang seimbang dan memadai untuk memastikan ketersediaan produk, namun tidak berlebihan. Dengan begitu, Anda bisa mengelola working capital secara efisien.
2. Keputusan investasi selektif
Keputusan menerima investasi dalam bisnis kuliner kerap dengan alasan membuat cabang atau membeli aset usaha. Padahal, membeli aset, seperti properti maupun alat produksi, butuh biaya yang tidak sedikit.
Jadi, lakukanlah analisis dan evaluasi lebih dulu sebelum menerima investasi. Harus dipastikan bahwa keputusan menerima investasi membuka dan memberikan peluang yang tinggi untuk menghasilkan pendapatan yang paling optimal. Dengan begitu, investasi tersebut dapat balik modal dengan payback period yang cepat.
3. Kelola produk atau menu dengan baik
Produk yang mampu menghasilkan keuntungan akan sangat membantu menghasilkan cash flow. Sebaliknya, produk yang kurang menguntungkan akan dengan cepat menghabiskan dana usaha.
“Dalam bisnis kuliner kita harus mengetahui secara keuntungan dari masing-masing produk. Inovasi produk juga sebisa mungkin harus meningkatkan penghasilkan, dan bukan sebaliknya menurunkan total gross margin,” terangnya.
(LP/GOOGLE)
Discussion about this post