Selain karena faktor risiko, penyebab sinusitis bisa terjadi karena hal-hal berikut
Sinusitis seringnya disebabkan oleh bakteri, alergi, polusi, atau polip hidung (pertumbuhan daging jinak di hidung yang bisa menyumbat saluran pernapasan). Apalagi kalau kamu baru saja terkena flu. Untuk sinusitis kronis, umumnya disebabkan oleh sinus sempit bawaan atau yang terlalu kering.
Sekilas memang terlihat sama, tapi sebenarnya sinusitis dan flu memiliki perbedaan
Umumnya, flu biasa dimulai dengan sakit tenggorokan yang akan berangsur hilang setelah satu sampai dua hari. Beda dengan sinusitis yang bisa datang tiba-tiba atau kambuhan karena rongga hidung kontak dengan alergen. Seorang penderita sinusitis juga bisa merasakan penyakit ini dalam kurun waktu yang lama.
Saat pilek, hidung akan mengeluarkan cairan yang berasal dari sekresi rongga hidung selama beberapa hari. Setelah itu, cairan ini akan mengental dan berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan. Meski demikian, ingus kental ini nggak selalu berarti sinusitis lo! Kamu tetap perlu memastikan gejala sinusitis lainnya juga ke dokter.
Selain tipe sinusitis berdasarkan lama perjalanan penyakitnya, ada juga jenis sinusitis maksilaris dan sinusitis frontalis
Pada sinusitis maksilaris, peradangan terjadi di sekitar area maksilaris atau sekitar pipi, melansir dari laman RSI Jakarta. Penyebabnya tidak lain adalah karena lendir yang mengalir ke sinus maksilaris. Atau, karena ada gigi yang terinfeksi dan membawa jamur masuk ke maksilaris melalui koneksi mulut dan rongga hidung. Sebenarnya, gejala sinusitis maxillaris hampir sama dengan sinus lainnya, hanya saja penderita akan merasa nyeri berlebih di sekitar area pipi dan gigi atas.
Peradangan pada penyakit sinusitis frontalis biasanya terjadi di sekitar area dahi. Penyebabnya beragam, biasa karena alergi, bakteri, atau infeksi virus. Bahkan kadang, virus seperti flu biasa pun bisa menjadi penyebabnya karena saluran udara terblokir dan membuat jumlah lendir di sinus frontal meningkat. Gejala sinusitis frontalis ditandai dengan munculnya perasaan tertekan pada area sekitar mata.
Sebelum makin bahaya, sinusitis harus segera disembuhkan dengan melakukan beberapa pengobatan
Gejala sinusitis dan penyembuhannya bisa diketahui setelah kamu berkonsultasi dengan dokter. Untuk meringankan gejala sinusitis kambuh, biasanya dokter akan memberikanmu obat semprot dan tetes dekongestan. Umumnya, obat sinusitis yang dipakai mengandung parasetamol agar bisa menghilangkan rasa sakit di sekitar sinusnya.
Selain itu, biasanya dokter juga akan meresepkan antihistamin atau obat sinusitis yang bisa disemprot ke hidung, serta korkosteroid untuk mengurangi pembengkakan di sinus. Penggunaan obat ini ternyata juga efektif untuk meringankan gejala polip ringan lo! Tapi kalau makin parah, biasanya dokter akan memintamu melakukan operasi sinusitis.
Atau, kamu bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah jika sinusitismu masih bisa ditoleransi
Meski sederhana, mengobati sinusitis di rumah bisa membantu penyembuhannya lo! Mumpung belum parah, coba deh lakukan beberapa hal berikut
- Siapkan air panas di mangkuk besar, hirup uap yang keluar agar jalan napas terasa lebih lega.
- Sesekali cobalah bersihkan saluran hidung dengan menggunakan air garam.
- Kompres bagian hidung dengan air hangat atau kain hangat.
- Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari posisi kaki untuk mengurangi tekanan di sekitar sinus biar rasa sakitnya berkurang.
Jika kamu merasa sinusitis yang diderita mulai mengganggu, baiknya segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan yang pas. Meski bukan termasuk penyakit yang membahayakan, tapi kalau dibiarkan terus, sinusitis juga bisa mengganggu saluran pernapasanmu yang lain lo. Yuk, lebih berhati-hati dengan menghindari faktor risikonya! (CF/Google)
Discussion about this post