BALIPUSTAKANEWS – Pegatwakan merupakan salah satu hari raya menandai berakhirnya rangkaian hari raya Galungan. Dimana di peringati setiap 210 hari atau setiap enam bukan sekali atau lebih tepat nya jatuh pada Buda (rabu) Kliwon Wuku Pahang setiap 35 hari setelah perayaan Galungan.
Pada saat Pegatwakan ini, penjor yang di pasang pada saat perayaan Galungan akan di cabut segala hiasanya dijadikan satu dan di bakar. Abunya tersebut dimasukkan ke dalam klungah nyuh gading makasturi serta ditanam di lubang tempat pemasangan penjor.
Penjelasan tentang hari raya Pegatwakan ini termuat dalam Lontar Sundarigama, yaitu sebagai berikut.
Pahang, Buda Kliwon Pegatwakan, ngaran, pati warah panelasning mengku, biana semadi, waraning Dungulan ika, wekasing perelina, ngaran kalingan ika, pakenaning sang wiku lumekasang kang yoga semadi, umoring kala ana ring nguni, saha widi-widana sarwa pwitra, wangi-wangi, astawakna ring sarwa dewa, muang sesayut dirgayusa abesik, katur ring Sang Hyang Tunggal, panyeneng tatebus.
Artinya:
Buda Kliwon Pahang merupakan Hari Raya Pegatwakan. Disebut Pegatwakan karena saat itu adalah berakhirnya tapa brata. (CF/Google)
Discussion about this post