Balipustakanews.com, Denpasar – Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, meninjau sejumlah posko banjir di Kota Denpasar pada Kamis (11/9) pagi. Dalam kunjungan tersebut, BNPB dan Pemprov Bali menyerahkan bantuan logistik kepada warga terdampak sekaligus memastikan proses pemulihan berjalan efektif. Wagub Giri Prasta menegaskan bahwa pemulihan infrastruktur (recovery) menjadi fokus utama pascabencana.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menuturkan bahwa pemerintah pusat hadir langsung untuk memberikan bantuan cepat kepada masyarakat yang terdampak. Ia mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi khusus agar BNPB turun langsung menangani dampak bencana di Bali.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin mendengar langsung keluhan warga. Kami diperintahkan oleh Bapak Presiden untuk memberikan penanganan yang cepat dan tepat. Kemarin sudah dilakukan rakor bersama Gubernur, Wali Kota, bupati, dan stakeholder terkait. Setelah itu kami tinjau Pasar Badung yang basement-nya terendam banjir. Semoga air cepat surut agar proses pendataan dan evakuasi bisa segera dilakukan,” jelasnya.
Berdasarkan analisis BMKG, banjir kali ini disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang dipicu fenomena atmosfer Gelombang Rossby dan Kelvin. “Biasanya di bulan September Bali tidak mengalami hujan deras seperti ini. Namun kali ini, hujan yang biasanya turun dalam tiga bulan, turun hanya dalam sehari. Kondisi ini yang memicu terjadinya banjir besar,” ujar Suharyanto.
BNPB juga memastikan kebutuhan dasar bagi pengungsi tetap terpenuhi. Bantuan logistik yang disalurkan meliputi sembako, perlengkapan tidur, serta kebutuhan ibu dan anak. Suharyanto menambahkan, rumah yang rusak berat akan diganti pemerintah, sedangkan rumah rusak sedang akan mendapat bantuan Rp30 juta, dan rumah rusak ringan Rp15 juta. “Pendataan sedang berlangsung agar proses perbaikan dapat segera dilaksanakan,” tegasnya.
Wagub Giri Prasta turut menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah ini. Ia melaporkan bahwa korban meninggal dunia mencapai 14 orang, sementara dua lainnya masih dalam pencarian. “Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan kerugian material yang besar. Fokus kami ke depan adalah recovery dan perbaikan infrastruktur. Selain kerugian fisik, kami juga akan memastikan kesehatan warga terdampak tetap menjadi prioritas,” ujarnya.
Sementara itu, Perbekel Kesiman Kertalangu, Made Suwena, menyebutkan jumlah pengungsi di wilayahnya kini tersisa 26 orang dari sebelumnya 52 jiwa. Mereka berasal dari Banjar Tohpati dan Banjar Kesambi, dengan total korban terdampak 124 jiwa. “Sebagian warga yang kembali ke rumah masih harus melakukan pembersihan dan perbaikan, sementara yang lain masih bertahan di posko,” jelasnya.
Hadir pula dalam peninjauan ini Anggota DPR RI Wayan Kariasa Adnyana dan Kepala BPBD Provinsi Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya. Kehadiran BNPB dan Pemprov Bali di lokasi diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan membantu masyarakat kembali bangkit. (*/pr)






Discussion about this post