Balipustakanews.com, Badung – Viral satu video seorang penumpang perempuan diduga diperas sopir taksi sebesar Rp 400 ribu. Padahal rutenya tak terlalu jauh, dari Seminyak ke Kuta.
Minggu (31/3), video tersebut direkam oleh seorang perempuan yang merupakan penumpang taksi itu. Dia komplain karena dikenakan tarif sangat mahal.
“Dia (sopir) minta Rp 400 ribu dari Red Ruby (kawasan Petitenget/Seminyak) ke Kadesa (Kuta). Lihat nih, mukanya nih gua viralin,” ungkap penumpang itu sembari mengarahkan kamera ponsel ke wajah sopir taksi.
Sementara si sopir taksi berusaha menerangkan alasannya memberi tarif Rp 400 ribu. Dia berdalih biaya itu sesuai karena angkutan beroperasi pada saat subuh. “Jam berapa sekarang? Jam 5 (pagi),” kata sopir.
“Besok lo (kamu) sampai polisi, ya, oke. Deal, ya. Cuma gara-gara duit Rp 400 ribu,” timpal perempuan tadi.
Belakangan diketahui, keributan penumpang dengan sopir taksi tersebut terjadi pada Sabtu (30/3). Perempuan tersebut pergi menumpang taksi bersama seorang pria dari kawasan Petitenget, Seminyak, menuju Kuta, Badung.
Ketua Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiartha menyayangkan masalah sopir angkutan dan penumpang terus berulang. Ia berharap para operator taksi mengawasi dan mengetatkan standar operasional masing-masing perusahaan.
“Kami masih koordinasi dengan teman-teman asosiasi taksi dan angkutan wisata. Kami perlu mencari identitas. Kalau dilihat mobilnya, betul memang mobil taksi biru yang digunakan, tetapi secara SOP secara corporate, dia harusnya pakai seragam,” kata Sudiartha.
Pihaknya pun belum bisa memastikan apakah sopir dan angkutan itu berizin atau tidak. Namun, sopir itu diduga tidak menjalankan minimal standar dasar pelayanan.
“Ada beberapa koperasi yang menaungi angkutan taksi sehingga belum bisa dipastikan apakah terbilang bodong atau tidak. Namun jika berbicara SOP, sopir itu diduga tidak menjalankan standar perusahaan, minimal seragam, dan identitas,” kata Sudiartha. (PR/DTK)
Discussion about this post