• Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Profile
  • Pedoman Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Kamis, Mei 15, 2025
Balipustakanews
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review
No Result
View All Result
Balipustakanews
Home Seni & Budaya

Berikut Ini Makna, Jenis Segehan, Tempat Menghaturkan & Doanya

reda/cy by reda/cy
Februari 23, 2021
in Bali, Seni & Budaya
Berikut Ini Makna, Jenis Segehan, Tempat Menghaturkan & Doanya
Share Share Share

ArtikelTerhubung

Pasang PLTS Atap, Living World Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika

Pasang PLTS Atap, Living World: Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika

Mei 15, 2025
Wagub Giri Prasta Sulinggih Bersatu, Bali Ajeg

Wagub Giri Prasta: Sulinggih Bersatu, Bali Ajeg

Mei 15, 2025

BALIPUSTAKANEWS – Segehan atau Banten  Segehan adalah salah satu Banten Upakara tingkat kecil atau sederhana dari Upacara bhuta Yadnya. Sedangkan tingkatan yang lebih besar lagi disebut dengan tawur.

Wujud banten segehan berupa alas taledan (daun pisang, janur), diisi nasi, beserta lauk pauknya yang sangat sederhana seperti “bawang merah, jahe, garam” dan lain-lainnya. dipergunakan juga api takep (dari dua buah sabut kelapa yang dicakupkan menyilang, sehingga membentuk tanda + atau swastika), bukan api dupa, disertai beras dan tatabuhan air, tuak, arak serta berem.

Makna Banten Segehan

Segehan artinya “Suguh” (menyuguhkan), dalam hal ini segehan di haturkan kepada para Bhutakala agar tidak mengganggu dan  juga Ancangan Iringan Para Betara dan Betari, yang tak lain adalah akumulasi dari limbah/kotoran yang dihasilkan oleh pikiran, perkataan dan perbuatan manusia dalam kurun waktu tertentu. Dengan segehan inilah diharapkan dapat menetralisir dan menghilangkan pengaruh negative dari limbah tersebut. Segehan juga dapat dikatakan sebagai lambang harmonisnya hubungan manusia dengan semua ciptaan Tuhan (palemahan).

Segehan ini biasanya dihaturkan setiap hari. Penyajiannya diletakkan di bawah atau sudut- sudut natar Merajan / Pura atau di halaman rumah dan di gerbang masuk bahkan ke perempatan jalan. Segehan dan juga Caru banyak disinggung dalam lontar Kala Tattva, lontar Bhamakertih. Dalam Susastra Smerti (Manavadharmasastra) ada disebutkan bahwa setiap kepala keluarga hendaknya melaksanakan upacara Bali (suguhan makanan kepada alam) dan menghaturkan persembahan di tempat-tempat terjadinya pembunuhan, seperti pada ulekan, pada sapu, pada kompor, pada asahan pisau, pada talenan.

Jenis-Jenis Banten Segehan

1. Segehan Kepel Putih

Segehan kepel putih ini adalah segehan yang paling sederhana dan biasanya seringkali di haturkan setiap hari.

2. Segehan Putih Kuning

Sama seperti segehan putih, hanya saja salah satu nasinya diganti menjadi warna kuning.

biasanya segehan putih kuning ini di haturkan di bawah pelinggih adapun doanya sebagai berikut :

 Om. Sarwa Bhuta Preta Byo Namah

Artinya :

  Hyang widhi ijnkanlah hamba menyuguhkan sajian kepada bhuta  preta  seadanya

3. Segehan Kepel Warna Lima (Manca Warna)

Sama seperti segehan kepel putih, hanya saja warna nasinya menjadi 5, yaitu putih, merah, kuning, hitam dan brumbun. Dan penempatan warna memiliki tempat atau posisi yang khusus sebagi contoh ;

Warna Hitam menempati posisi Utara.

Warna Putih menempati posisi Timur.

Warna merah menempati posis selatan.

Warna kuning menempati posisi Barat.

Sedangkan Warna Brumbun atau kombinasi dari ke empat warna di atas menempati posisi di tengah tengah, yang bisa di katakan Brumbun tersebut sebagai Pancernya.

Segehan Manca Warna ini biasanya di letakkan pada pintu masuk pekarangan (lebuh pemeda­l)atau di perempatan jalan adapun doa dari segehan manca warna ini adalah :

 Om. Sarwa Durga Prate Byo Namah

Artinya :

 Hyang Widhi Ijinkan Hamba Menyuguhkan Sajian Kepada Durga Prete Seadanya

4. Segehan Cacahan

Segehan ini sudah lebih sempurna karena nasinya sudah dibagi menjadi lima atau delapan tempat. sebagai alas digunakan taledan yang berisikan tujuh atau Sembilan buah tangkih.

Kalau menggunakan 7 (tujuh) tangkih, sebagai berikut:

5 tangkih untuk tempat nasi yang posisinya di timur, selatan, barat, uatara dan tengah.

1 tangkih untuk tempat untuk lauk pauknya yaitu bawang, jahe dan garam.

1 tangkih lagi untuk tempat base tampel, dan beras.

kemudian diatas disusun dengan canang genten.

Kalau menggunakan 9 (sembilan) tangkih,sebagai berikut:

9 tangkih untuk tempat nasi yang posisinya di mengikuti arah mata angin.

1 tangkih untuk tempat untuk lauk pauknya yaitu bawang, jahe dan garam.

1 tangkih lagi untuk tempat base tampel, dan beras.

kemudian diatas disusun dengan canang genten.

Keempat jenis segehan diatas dapat dipergunakan setiap kajeng kliwon atau pada saat upacara–upacara kecil, artinya dibebaskan penggunaanya sesuai dengan kemampuan.

5. Segehan Agung

Merupakan tingkat segehan terakhir. Segehan ini biasanya dipergunakan pada saat upacara piodalan, penyineban Bhatara, budal dari pemelastian, serta menyertai upacara Bhuta Yadnya yang lebih besar lainnya. Adapun isi dari segehan agung ini adalah; alasnya ngiru/ngiu, ditengahnya ditempatkan daksina penggolan (kelapanya dikupas tapi belum dihaluskan dan masih berserabut), segehan sebanyak 11 tanding, mengelilingi daksina dengan posisi canangnya menghadap keluar, tetabuhan (tuak, arak, berem dan air), anak ayam yang masih kecil, sebelum bulu kencung ( ekornya belum tumbuh bulu yang panjang) serta api takep (api yang dibuat dengan serabut kelapa yang dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk tanda + atau tampak dara).

Adapun tata cara saat menghaturkan segehan adalah pertama menghaturkan segehannya dulu yang berdampingan dengan api takep, kemudian buah kelapanya dipecah menjadi lima, diletakkan mengikuti arah mata angin, kemudian anak ayam diputuskan lehernya sehingga darahnya menciprat keluar dan dioleskan pada kelapa yang telah dipecahkan tadi, telor kemudian dipecahkan, di”ayabin” kemudian ditutup dengan tetabuhan. Doa dalam menghaturkan segehan ini adalah :

Om. Arwa kala perete byo namah.

Artinya :

 Hyang Widhi Ijinkanlah Hamba Menyuguhkan Sajian Kepadakala Preta Seadanya.

Setiap menghaturkan segehan lalu di siram dengan tetabuhan, tetabuhan ini bisa menggunakan air putih yang bersih, atau tuak, brem, dan arak. Dengan cara mengelilingi segehan yang di haturkan.

Ketoka menyiram atau menyiratkan kita ucapkan doa :

 Om. Ibek Segar, Ibek Danu, Ibek Bayu, Premananing Hulun.

Artinya :

 Hyanng widhi semoga hamba di berkahi bagaikan melimpahnya air laut, air danau, dan memberi kesegaran jiwa dan batin hamba.

Unsur-unsur Banten Segehan

Setiap unsur-unsur dari segehan sejatinya memiliki filosofi didalamnya, berikut penjelasannya:

 Alas dari daun / taledan kecil yang berisi tangkih di salah satu ujungnya. taledan = segi 4, melambangkan   arah mata angin.Nasi putih 2 kepal, yang melambangkan rwa bhinedaJahe, secara imiah memiliki sifat panas. Semangat dibutuhkan oleh manusia tapi tidak boleh emosional.Bawang, memiliki sifat dingin. Manusia harus menggunakan kepala yang dingin dalam berbuat tapi tidak boleh bersifat dingin terhadap masalah-masalah sosial (cuek)Garam, memiliki PH-0 artinya bersifat netral, garam adalah sarana yang mujarab untuk menetralisir berbagai energi yang merugikan manusia (tasik pinaka panelah sahananing ngaletehin).

Di atasnya disusun canang genten.

Tetabuhan Arak, Berem, Tuak, adalah sejenis alkhohol, dimana alkhohol secara ilmiah sangat efektif dapat dipakai untuk membunuh berbagai kuman/bakteri yang merugikan. Oleh kedokteran dipakai untuk mensteril alat-alat kedokteran. Metabuh pada saat masegeh adalah agar semua bakteri, Virus, kuman yang merugikan yang ada di sekitar tempat itu menjadi hilang/mati. (CF/Google)

Tags: BaliSeni Budaya
ShareSendTweet
Next Post
Makna, Arti & Tata Upacara Rahina Kajeng Kliwon Di Bali

Makna, Arti & Tata Upacara Rahina Kajeng Kliwon Di Bali

Discussion about this post

Pasang PLTS Atap, Living World Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika
Bali

Pasang PLTS Atap, Living World: Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika

by reda/cy
Mei 15, 2025
0

Balipustakanews.com, Denpasar - Manajemen Living World Denpasar Mall mendukung penuh program Gubernur Bali Wayan Koster terkait Bali mandiri energi dengan...

Read more
Wagub Giri Prasta Sulinggih Bersatu, Bali Ajeg
Bali

Wagub Giri Prasta: Sulinggih Bersatu, Bali Ajeg

Mei 15, 2025
Gotong Royong dan Guyub Sukseskan Karya Ngusaba di Penatih, Gubernur Koster Cara Kita Jaga Bali Tetap Eksis dan Kokoh
Bali

Gotong Royong dan Guyub Sukseskan Karya Ngusaba di Penatih, Gubernur Koster: Cara Kita Jaga Bali Tetap Eksis dan Kokoh

Mei 14, 2025
Balipustakanews

Berita Online Bali Terkini & Terpercaya Berita Ekonomi, Bisnis, Wisata, Budaya Bali, Politik, Teknologi, Hukum, Kriminal, Pendidikan di Bali, Nasional & Dunia

Follow Us

Kategori Berita

  • Apps
  • Arak Bali
  • Automotive
  • Badung
  • Bahan Pokok
  • Bali
  • Bangli
  • Bawaslu badung
  • Bisnis
  • Buleleng
  • COK ACE
  • Covid 19
  • Denpasar
  • Edukasi
  • Ekbis
  • Fashion
  • FIFA-U20
  • Film
  • Gadget
  • Gaming
  • Gianyar
  • Gubernur Bali
  • Hari Pahlawan
  • Health
  • Health
  • Hiburan
  • Hukrim
  • I Gusti Ngurah Rai
  • Investasi dan Perekonomian Bali
  • Jakarta
  • Jembrana
  • Jepang
  • Karangasem
  • Kawasan Pura Besakih
  • KBLBB
  • KDRT
  • Kebakaran TPA
  • Kios Pedagang
  • Klungkung
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Liga Kampung
  • Mangupura
  • Margarana
  • Medan
  • Musik
  • Nasional
  • News
  • Ngayah
  • Ny putri koster
  • Opini
  • Pahlawan
  • Paritrana Award 2023
  • Pemilu
  • Pemilu 2024
  • Pemprov Bali
  • Penanganan Sampah
  • Pendidikan
  • Pengolahan Sampah
  • Perda Provinsi Bali
  • Perkemahan Pramuka
  • Perlindungan Anak
  • Pilpres 2024
  • Pj Gubernur Bali
  • Politik
  • Posyandu
  • Pramuka
  • Presiden RI
  • Program Pengelolaan sampah berbasis sumber
  • Pulau Samosir
  • Pura Agung Besakih
  • Review
  • Seksologi
  • Seni & Budaya
  • senimam
  • SP4M-LAPOR
  • Sports
  • Startup
  • Stunting
  • Tabanan
  • Teknologi
  • TP PKK
  • Travel
  • U – 20
  • UMKM
  • Warisan Leluhur
  • World
  • Zodiak

Berita Terbaru

Pasang PLTS Atap, Living World Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika

Pasang PLTS Atap, Living World: Kami Support Gubernur Koster, Hemat, Ramah Lingkungan, dan Estetika

Mei 15, 2025
Wagub Giri Prasta Sulinggih Bersatu, Bali Ajeg

Wagub Giri Prasta: Sulinggih Bersatu, Bali Ajeg

Mei 15, 2025
Gotong Royong dan Guyub Sukseskan Karya Ngusaba di Penatih, Gubernur Koster Cara Kita Jaga Bali Tetap Eksis dan Kokoh

Gotong Royong dan Guyub Sukseskan Karya Ngusaba di Penatih, Gubernur Koster: Cara Kita Jaga Bali Tetap Eksis dan Kokoh

Mei 14, 2025
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Profile
  • Pedoman Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2020 Balipustakanews - Berita Bali Terkini & Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review

© 2020 Balipustakanews - Berita Bali Terkini & Terpercaya