Selain sebagai tempat memasak atau pun tempat makan, ternyata dapur juga menetralisasi ilmu hitam atau pun butha kala yang mengikuti sampai ke rumah. Pernyataan tersebut tertuang dalam Lontar Asta Kosala Kosali dan Asta Bumi.
Oleh karena itu, anggota keluarga yang berpergian hendaknya mengunjungi dapur terlebih dahulu, sebelum ke bangunan utama rumah ketika sudah pulang atau datang dari luar.
Tak jarang di Bali muncul mitos bila penghuninya tidak ke dapur terlebih dahulu, ketika sampai di rumah, maka bhuta kala atau segala ilmu hitam mengikutinya sampai di dalam kamar. Sampai akhirnya penghuni rumah tersebut mengalami perasaan tidak tenang (seperti dihantui) dan tiba-tiba jatuh sakit tanpa sebab yan pasti, tuturnya.
Hal tersebut menandakan bahwa jalanan juga dilalui oleh mahluk niskala (gaib). Namun, pada dasarnya manusia tidak semuanya dapat melihat mahluk gaib tersebut, karena hanya orang-orang tertentu yang memiliki indera keenam yang dapat melihatnya. Tidak jarang juga mahluk gaib itu mengikuti manusia ketika dalam perjalanan sampai ke rumah , sehingga perlu adanya upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, beberapa upacara Yadnya di Bali sangat berkaitan erat dengan Puwaregan atau dapur, seperti Ngalukat Bobotan untuk melenyapkan atau melebur segala noda kotoran (leteh) suatu kandungan. Juga ritual Pangelepas Awon untuk bayi berumur 12 tahun. Dengan banten pacolongan untuk upacara kambuhan untuk membebaskan dari pengaruh-pengaruh negatif tri mala. katanya. (CF/Google)
Discussion about this post