JEMBRANA,BALIPUSTAKANEWS – Antusiasme masyarakat dalam mengunakan hak suaranya di Pilkada Jembrana 2020 cukup tinggi. Situasi pada hari pemungutan suara pada, Rabu (9/12) kemarin memang tampak berbeda di bandingkan pada hari biasanya.Seperti di Kota Negara, hiruk pikuk masyarakat tampak jauh lebih lengang.
Pantaun di seputaran Kota Negara Rabu pagi, suasana jalanan tampak lebih lengang. Bahkan sebagian besar pedagang dan toko tutup. Seperti yang tampak di Jalan Ngurah Rai Negara yang merupakan jalur protokol pusat Kota Negara. Bahu jalanan yang biasanya selalu ramai parkir kendaraan, tampak lengang. Tak hanya deretan ruko depan Pasar Umum Negara, hanya beberapa saja yang tampak buka, aktiftas di dalam Pasar Umum Negara juga sepi. Sebagian besar pedagang di pasar induk terbesar di Jembrana ini juga memilih tidak berjualan.
Hanya beberapa saja pedagang yang tampak menggelar dagangannya. Salah seorang pedagang di blok selatan, Ni Ketut Yasmin (60) asal Lingkungan Pacardawa, Kelurahan Pendem, Jembrana mengakui sebagai besar pedagang sengaja tidak berjualan pada hari pemungutan suara Rabu kemarin. “sebagian besar nutup, kemarin teman-teman bilang memang sengaja mau libur tidak jualan biar dapat milih, hanya beberapa saja yang jualan” ujar pedagang banten ini. Bahkan ia mengaku baru buka setelah nyoblos setengah jam 11 siang.
Situasi sama juga tampak di komplek los ikan dan daging. Hanya beberapa pedagang yang tampak menanti pembeli. Salah seorang pedagang ikan, Sapin (56) asal Loloan Timur, Jembrana mengaku dari 34 pedagang ikan, yang jualan hanya tujuh orang saja, “ada beberapa sempat jualan tapi sudah pulang nyoblos, apalagi sekarang ke TPS isi jamnya. Kalau saya dan beberapa teman yang jualan ini rumahnya dekat-dekat jadi bisa siangan setelah ke TPS baru ke pasar” ungkapnya. Ia juga mengakui pengunjung pasar yang datang juga sepi.
“Yang ke pasar aja sepi, apalagi yang belanja. Ini aja seharian masih utuh dagangannya. Tunggu sampai jam setengah empat sore aja” sambil menunjukan dagangan ikannya. Pengakuannya ini pun diamini pedagang ikan lainnya. Pemandangan yang jauh lebih sepi tampak di komplek pasar impres. Hanya beberapa pedagang pakaian saja yang tampak menunggu pembeli mengobrol membicarakan Pilkada, “biasanya disini sesak tapi ini tumben lengang” ujar Made Dasi (60) pedagang pakaian asal Baler Bale Agung Negara.
“Saya jam 11 setelah nyoblos baru bukak. Gak ada yang belanja juga” imbuhnya. Sepinya pengunjung pasar ini juga tampak dari parkir kendaraan yang lengang. Salah seorang tukang parkir di selatan Pasar Umum Negara, I Ketut Sara Utama (50) asal Lingkungan Menega, Keluarahan Dauhwaru mengakui selain banyak pedagang pasar yang tutup, pengunjung pasar juga sepi, “baru kali ini pemilihan sepi seperti ada hari raya, ini baru mulai ada pengunjung dari jam 12 setelah pencoblosan. Ada juga yang nyaru datang dikira dagangnya buka” paparnya.
Antusiasme memilih Bupati dan Wakil Bupati Jembrana juga tampak di beberapa rumah sakit dan puskesmas. Kendati dalam kondisi sakit, sejumlah pasien rawat inap tetap memberikan hak suaranya. Komisioner KPU Kabupaten Jembrana Divisi Data, I Putu Angelia menyatakan selain pasien opname, juga ada penunggu pasien yang melakukan pindah pilih. “Pusksesmas Pengambengan ada tujuh, Puskesmas Melaya ada satu, Puskesmas Mendoyo tujuh dan Puskesmas Pekutatan ada dua, semuanya terkonfirmasi covid-19” paparnya.
“RSU Negara ada yang rawat inap biasa 18 orang, rawat inap di ruang isolasi covid-19 12. RS Kertayasa ada 2 pemilih, RS Bunda 23 dan RS Balimed 17” imbuhnya. Selain pasien rawat inap dan penunggu pasien, sejumlah warga yang tengah menjalani proses hukum baik juga memberikan hak suaranya, “di Polres Jembrana ada sembilan orang, di Polsek Negara ada dua orang, Polsek Melaya delapan orang. Kalau di Rutan Negara dari DPT 80 pemilih dan tambahan menggunakan A5 (pindah pilih) lagi 22 orang” tandasnya.
Discussion about this post