Balipustakanews.com, Gianyar – Antrean truk pengangkut sampah mengular sepanjang lebih dari satu kilometer menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi, Desa Temesi, Kabupaten Gianyar, Bali. Truk sampah yang mengantre untuk membuang sampah adalah milik sejumlah desa dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar.
Jumat (22/3), ratusan truk sampah mengantre, sedangkan para sopirnya berteduh di bawah pohon pinggir jalan. Ada juga yang sengaja pergi meninggalkan truk untuk mencari minum di warung.
Sementara, di lokasi TPA Temesi sedang proses perbaikan saluran jalan ke titik pembuangan dan perbaikan salah satu alat berat.
Salah satu sopir truk sampah dari Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Gede mengaku mengantre dari pukul 09.00 Wita dan belum bergerak sampai pukul 12.00 Wita. “Ada perbaikan mesin katanya rusak, jadi kami antre di sini, mungkin bisa sampai sore,” ujarnya.
Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Gianyar Ni Made Mirnawati menyatakan sebelumnya sudah mengumumkan untuk penundaan pembuangan sampah dari desa-desa. Penundaan dilakukan lantaran ada kerusakan mesin alat berat pengurai tumpukan sampah yang baru turun dari truk.
“Estimasi perbaikan sekitar dua sampai tiga hari, tapi kami upayakan sewa dulu alat berat, namun tidak bisa maksimal sehingga yang kadung (telanjur) sudah sampai di TPA truknya jadi terpaksa antre dulu biar bisa diturunkan, padahal kami sudah umumkan untuk tunda dulu buang sampah,” jelasnya.
Mirnawati menjelaskan sampah dibawa ke titik pembuangan yang paling utara terlebih dahulu sehingga juga harus dibuatkan jalan lagi. Pembuatan jalan itu juga sedang dikerjakan sambil menunggu alat berat milik DLH selesai diperbaiki.
Biasanya ada sekitar 200 sampai 235 armada sampah di Gianyar yang mengangkut sampah perkotaan maupun pedesaan ke TPA Temesi.
Menurut Mirnawati, Pemkab Gianyar sedang berusaha mengurangi volume sampah yang ditempatkan di TPA Temesi. Upaya itu dilakukan dengan mengoptimalkan pengelolaan sampah dari sumbernya, baik di rumah tangga maupun tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R) yang ada di desa/kelurahan.
“Di TPA Temesi, tahun 2024, Pemkab Gianyar dibantu Kementerian PUPR melalui bantuan Bank Dunia akan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dengan 3 unit fasilitas teknologi pengolahan sampah, yaitu refuse derived fuel (RDF), pengolahan sampah organik menjadi pupuk (komposting), dan black soldier fly (BSF) atau pengembangan maggot,” jelasnya. (PR/DTK)
Discussion about this post