Balipustakanews.com, Karangasem – Sekelompok pendaki terekam membawa sepeda hingga ke puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali. Aksi mereka terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari warganet. Beberapa pihak menganggap tindakan tersebut tidak layak dilakukan di gunung yang dianggap suci.
Dari informasi yang diperoleh, enam orang pendaki asal Denpasar melakukan pendakian pada 11 Mei 2025 melalui jalur Edelweiss. Mereka bermalam di gunung sebelum turun keesokan harinya.
Ketua tim pemandu jalur Edelweiss, Jro Mangku Kayun, membenarkan peristiwa itu. Ia menyebut rombongan tersebut merupakan satu keluarga dan menggunakan jasa pemandu lokal selama pendakian. Namun, Kayun menegaskan bahwa sepeda tidak digunakan untuk bersepeda di jalur pendakian.
“Sepeda tersebut dibawa ke atas dengan cara dipanggul bergantian oleh para pendaki, tidak dinaiki,” ujar Kayun pada Kamis (15/5).
Menurutnya, tidak ada larangan khusus terkait membawa sepeda selama pendakian, selama tidak merusak alam atau membawa barang berbahaya. Ia juga menambahkan, sepeda dibawa murni untuk keperluan dokumentasi.
Kayun menuturkan bahwa keenam pendaki tersebut menginap semalam sebelum mendaki ke puncak dan melakukan pengambilan gambar bersama sepeda. Setelah selesai, mereka kembali turun dengan cara memanggul sepeda yang sama. (dtk/pr)
Discussion about this post