Fungsi Tirta Dalam Upacara Yajna Agama Hindu
Memperhatikan tentang makna dan jenis-jenis air suci (baca postingan sebelumnya jenis-jenis air tirta dalam upacara yajna), sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam penjelasan berikutnya akan dijelaskann mengenai fungsi air suci atau Tirta adalah sebagai berikut:
1. Tirta Berfungsi sebagai Lambang Penyucian atau Pembersihan
Dalam yajna setiap sarana yang digunakan untuk persembahan terlebih dahulu disucikan agar dapat diterimah dengan penuh kesucian. Maka dalam hal ini yang menjadi sarana untuk menyucikanya bisanya digunakan sarana berupa air suci tirta, oleh karena itu tirta sebagai langbang penyucian atau pembersihan.
2. Tirta Berfungsi sebagai Pengurip Alam Penciptaan
Dikatakan sebagai pengurip karena dengan memercikan tirta sebuah yajna menjadi persembahan yang memiliki nilai spiritual dan menjadi suci adanya. Tirta juga dapat memberikan kehidupan pada Yajna yang kita persembahkan serta dapat memiliki nilai magis. Yajna yang suci dapat mendatangkan dan menyatuhkan kehidupan manusia dengan alam Tuhan atau dengan Hyang Pencipta. Dengan senyuguhkan persembahan seolah-olah Tuhan terasa hadir di hadapan yang menyembah-Nya. (Baca: Reg Weda Mandala I Sukta 3, sloka 10, 11 dan 12, Reg Weda Mandala I Sukta 5, sloka 6). Dalam Reg Weda ini menegaskan tentang fungsi tirta yang sekaligus menjadi sarana yang dapat memberikan daya cipta yang tinggi untuk mengundang kedatangan atau kehadiran Tuhan pada umatnya, dapat menciptakan suasana, perilaku, perkataan dan pikiran yang serba suci menuju kepada keteranga yang abadi. (Susila. 2009:89)
3. Tirta Berfungsi sebagai Pemelihara
Semua orang tentunya mendambaka kenyamanan, ketenangan, kesejahteraan lahir dan batin. Termaksuk juga ciptaan tuhan yang lainya membutuhan kesinambungan dan kelestarian. Antara satu kehidupan dengan kehidupan lainnya ada yang memelihara da nada yang dipelihara. Dengan demikian bahwa dalam dunia ini senantiasa ada kebersamaan antara yang satu dengan yang lainya. Misalnya manusia dapat hilang hausnya karena air, pohon-pohan tidak layu karena disiram dengan air, binatang-binatang hidup dengan nyaman karena adanya air. Begitulah manfaat dan fungsi air bagi kehidupan ini. Dalam yajna bahwa air terutama tirta juga berfungsi sebagai pemelihara. Dalam Tri Murti, Dewa Wisnu sebagai penguasa air guna memelihara (stithi) semua ciptaan Tuhan, dan Dewa Indara sebagai penguasa hujan yang dapat memberikan air kehidupan dan air kesumburan pada semua makhluk hidup. (Baca: Reg Weda 1 bagian kedua, 5,2, Reg Weda 1, 2, 5, 5, Reg Weda. XIII, 65,2)
Dalam mantra Reg Weda diatas dijelaskan bahwa Dewa Indra menganugrahkan air suci untuk memelihara kehidupan dan untuk menemukan kebahagiannya. Kemudian disebutkan juga tentang fungsi air sebagai pemelihara kehidupan.
Kalau diperhatikan secara umum , air sebagai sarana upacara agama dipergunakan sebagai berikut:
- Sebagai alat penyuci sarana upacara (tirta pembersih)
- Sebagai Tirta Amerta atau sumber kehidupan
- Sebagai wasuh pada yang disebut ancamannya dan padyargha
- Sebagai air penyuci roh orang meninggal dalam fungsinya sebagai tirta pengentas
- Sebagai air minum untuk tarpana dan juga keperluan minum sehari-hari.
Syarat Memohon Air Tirta
Dalam memperoleh air suci atau tirta, tentunya memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. Ada pun syarat-syarat memohon tirta air suci adalah sebagai berikut:
- Harus orang yang sudah bersih lahir batin.
- Memakai pakaian yang khusus yang berhubungan dengan hal-hal yang suci.
- Pemohon harus menghadap ke arah terbit matahari atau gunung setempat.
- Kedua tangan diangkat sampai ke atas kepala dengan memegang suatu tempat khusus untuk tirta berisi bunga dalam air dan dupa sudah dinyatakan dipegang; (Upadesa:82)
Demikianlah beberapa uraian tentang makna dan fungsi air suci tirta sebagai sarana upacara umat hindu. Semoga bermanfaat. (CF/Google)
Discussion about this post