BALIPUSTAKANEWS – Pada saat ini, telah banyaknya penyebaran hoaks telah menyebar luas dikalangan masyarakat. Sebenarnya penyebaran hoaks bukan cuma saja yang berperan tetapi kita sebagai penerima informasi juga berperan sangat besar apalagi kita sebagai pembagi berita-berita tersebut.
Maka dari itu kita harus kembali kebenaran informasi yang baru saja kita dapatkan. Supaya jangan sampai berita-berita yang terlanjur dibagikan ternyata tidak benar dan malah merugikan banyak pihak. Sebagai gambaran yang dirangkum dari berbagai sumber kredibel, coba simak kejadian-kejadian menarik terkait hoaks yang sempat bikin ramai berikut ini.
Serangan Makhluk Mars, 1938
Akibat menerima informasi secara tidak utuh, kekacauan bisa saja terjadi. Contohnya, masyarakat di beberapa negara bagian Amerika Serikat yang pernah terjebak dalam kepanikan akibat breaking news di radio. Saat itu, jutaan masyarakat dikabarkan percaya berita serbuan makhluk Mars. Ketakutan, masyarakat buru-buru melarikan diri dari rumah, lalu berkumpul di kantor-kantor polisi. Padahal, berita itu cuma narasi pembuka drama radio klasik garapan aktor kondang, Orson Welles.
Tertipu Jurnalis Pembohong, 1990-an
Stephen Glass, jurnalis di harian The New Republic mendapat kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya, gara-gara dia memuat berita yang tak sepenuhnya fakta. Dari sekitar 40-an artikel yang ditulisnya, 27 di antaranya ternyata fiktif alias karangan. Kutipan-kutipan narasumber pun palsu! Akibatnya, selain mesti membayar ganti rugi yang tak sedikit, kariernya sebagai jurnalis di The New Republic juga kandas. Kisah ini pernah diangkat ke layar lebar lewat film Shattered Glass.
Hoaks di Era Awal Youtube, 2006
Jangan cepat percaya terhadap apa pun yang kamu tonton, sebab bisa jadi itu cuma produk kreatif belaka. Di era awal kepopuleran YouTube, ini pernah terjadi. Kala itu, akun @Lonelygirl15 dipercayai oleh para viewers-nya sebagai vlogger sungguhan. Padahal dia seorang aktris, sementara video-video yang diunggahnya dibikin oleh sekumpulan filmmaker semata-mata untuk menyedot keuntungan. Vlog dengan konten drama sehari-hari ini ramai ditonton sampai 2008.
Tentu saja kejadian-kejadian ini tak patut untuk ditiru dan justru harus dicegah. Apalagi, pemerintah tengah gencar-gencarnya memerangi hoaks. (CF/Google)
Discussion about this post