BALIPUSTAKANEWS – Galungan merupakan salah satu upacara atau rahina bagi umat Hindu, Galungan ini dirayakan setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).
Pada hari raya Galungan biasanya Hampir di setiap rumah warga berdiri penjor yang terpasang menjulang tinggi. Sehari sebelum Galungan, biasanya warga juga melakukan kegiatan penampahan, yakni memotong babi dan memasaknya sebagai momen untuk berkumpul dengan keluarga. Lantas, apa sih sebenarnya makna penjor dan penampahan bagi umat Hindu di Bali?
1. Makna penjor saat Galungan
I Made Langgeng Buana, Sekretaris Paiketan Pemangku Kota Denpasar, menjelaskan apa sih makna penjor yang ada di depan rumah penduduk saat Galungan. Ia mengungkapkan penjor merupakan simbol gunung. Oleh umat Hindu, gunung dianggap suci.
Jadi ketika ada umat Hindu tidak bisa datang langsung ke gunung saat perayaan Galungan (Dalam hal ini, gunung yang dimaksud adalah Pura Besakih yang ada di lereng gunung Agung) diharuskan memasang penjor. Untuk itu, ornamen di setiap penjor harus dilengkapi dengan pala bungkah (Umbi-umbian), pala gantung (Buah-buahan), dan dedaunan.
“Semua itu adalah simbol-simbol alam,” ungkapnya.
Discussion about this post