BALIPUSTAKANEWS – Kamu punya temen yang sedang patah hati, pastilah kamu ingin membantu temanmu bukan ? Tapi ingatlah, hal ini tak berarti Kamu boleh memberikan komentar negatif tentang mantan kekasihnya.
Seorang kolumnis yang seringkali memberikan nasihat hubungan sekaligus penulis buku “Breakup Bootcamp: The Science of Rewiring Your Heart”, Amy Chan, mengatakan bahwa Kamu mungkin mencoba menunjukkan temanmu akan lebih baik tanpa mantannya, namun mengumbar kebencian bukan cara terbaik untuk membantunya move-on.
“Sangat mudah untuk terhubung dengan rasa sakit dan itu sebenarnya tidak membantumu dalam jangka panjang. Ini seperti mengonsumsi junk food. Kamu merasa baik saat ini dan itu sebenernya merugikanmu di kemudian hari,” ujar Chan.
Alih-alih menghina mantan pacar temanmu, prioritaskan untuk mengalihkan pikirannya dari patah hati dan hubungan asmara yang gagal.
Chan menyarankan Kamu untuk menunjukkan dukungan dengan cara yang lebih nyata untuk mengeluarkan mereka dari kesedihan usai putus.
Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami putus cinta adalah mereka akan melakukan hal-hal yang sebenernya sangat merugikan, misalnya mengisolasi diri. Mereka mungkin berhenti makan. Jika Kamu melihat temanmu kesulitan mengurus dirinya sendiri, dorong ia keluar dari kondisi itu,” ujarnya.
Hal lain yang sebaiknya tak Kamu lakukan, daripada mengatakan, ‘semuanya terjadi karena suatu alasan’, dengarkan curahan hati temanmu.
Mungkin sulit untuk memahami alasan terjadinya perpisahan, tetapi Kamu tidak boleh mencoba menenangkan teman yang patah hati dengan kalimat ‘semuanya terjadi karena suatu alasan’.
Chan mengatakan sentimen ini bisa terasa melemahkan orang yang baru melajang dan masih sedih atas kepergian kekasih mereka.
Kamu cukup memberitahunya bahwa Kamu ada di sisinya untuk mendengarkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan, apakah baik atau buruk.
Discussion about this post