BALIPUSTAKANEWS – Vivo meresmikan kehadiran OriginOS sebagai penerus FuntouchOS untuk smartphone besutannya. Sistem operasi berbasis Android tersebut diluncurkan dalam gelaran 20202 Developer Conference, Kamis (19/11/2020), di Shenzen, China.
Rancangan visual OriginOS dirombak sehingga tampil berbeda dari UI Android sebelumnya. Deretan ikon menggunakan desain baru yang disusun dalam susunan “Klotski Grid”, mengacu pada puzzle Klotski yang berupa gabungan bentuk persegi dan peresgi panjang.
Demikian juga dengan widget di layar home screen kini ukurannya bisa diubah-ubah. Masing-masing widget ini dapat menyalurkan update informasi sesuai fungsinya dengan fitur “nano alerts”, misalnya notifikasi soal jadwal penerbangan dan cuaca.
Dalam keterangan tertulisnya kepada KompasTekno, Jumat (20/11/2020), Vivo mengatakan bahwa OriginOS berfokus pada tiga aspek, yaitu desain, kelancaran, dan kenyamanan.
“OriginOS oleh Vivo pun merombak kembali fitur-fitur yang paling banyak digunakan dengan desain yang lebih atraktif, sehingga pengguna dapat memaksimalkan pengalaman smartphone mereka,” ujar Vivo.
OriginOS turut dibekali dengan “behavioral wallpaper” yang menampilkan gambar latar bergerak dan bisa berubah berdasarkan waktu dan cuaca pada suatu hari.
Selain itu, Vivo mengklaim bahwa penggunaan sumberdaya OriginOS akan lebih rendah dibanding FuntouchOS sebelumnya. Salah satu fitur yang dihadirkan untuk menunjang hal ini adalah teknologi manajemen resource Multi-Turbo 5.0.
Ada lebih dari 30 smartphone Vivo yang akan diperbarui ke OriginOS, termasuk dari seri X yang belum diperkenalkan.
Sebuah daftar yang diunggah akun OriginOS di jejaring sosial, Weibo, mengungkap bahwa update sistem operasi tersebut akan mulai digulirkan sebelum akhir Januari 2021 hingga kuartal kedua 2021 untuk ponsel-ponsel Vivo yang dijual di China.
Discussion about this post