Balipustakanews.com, Badung – Gubernur Bali Wayan Koster membuka secara resmi Diseminasi Journey Integrated Report BPJS Ketenagakerjaan yang berlangsung di Merusaka, Nusa Dua, Sabtu (29/11). Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi atas konsistensi BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kualitas layanan dan pelaporan keberlanjutan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Bali, kami menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Setiap warga berhak mendapatkan jaminan sosial, dan negara telah menghadirkan BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan menyeluruh,” ujar Gubernur Koster.
Ia menegaskan bahwa penguatan jaminan sosial di Bali selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yakni pembangunan yang mengawal kehidupan masyarakat sejak lahir, tumbuh, berkarya, hingga meninggal dunia, baik bagi Krama Bali di dalam maupun luar daerah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menjelaskan bahwa Bali memiliki instrumen hukum kuat untuk mewujudkan jaminan sosial universal. Di antaranya Perda Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan yang mengatur penempatan tenaga kerja, pelatihan, dan perlindungan pekerja berbasis nilai Jana Kerthi. Selain itu, Pergub Bali Nomor 19 Tahun 2017 mewajibkan kepesertaan jaminan sosial bagi seluruh pekerja. “Ini payung hukum bagi universal coverage,” tegasnya.
Perlindungan Pekerja Nonformal Rentan 11 Ribu Sulinggih dan Pemangku
Gubernur Koster menyoroti komitmen Bali dalam memberikan perlindungan kepada pekerja nonformal yang selama ini rentan, termasuk rohaniawan. Program tersebut kini telah mencakup lebih dari 11 ribu sulinggih dan pemangku. “Rohanian memiliki tugas yang sangat luhur, menjaga keseimbangan alam dan manusia. Karena itu perlindungan ini sangat penting,” tuturnya.
Selain rohaniawan, peserta BPJS Ketenagakerjaan juga mencakup petani, nelayan, pekerja seni, perangkat desa, serati, pecalang, serta elemen adat lainnya yang memiliki peran penting dalam struktur sosial dan budaya Bali.
Gubernur menambahkan bahwa tingkat kepesertaan berbeda di tiap kabupaten/kota. Pemprov Bali terus mendorong percepatan kepesertaan, terutama bagi pekerja rentan, melalui alokasi anggaran APBD. “Jaminan kecelakaan kerja, hari tua, dan kematian sangat dibutuhkan pekerja rentan. Kami berharap cakupan kepesertaan terus meningkat agar universal coverage dapat terwujud,” katanya.
Gubernur juga menyinggung lima program utama BPJS Ketenagakerjaan yang dinilai sangat bermanfaat, sekaligus memaparkan capaian tata kelola pemerintahan Bali, termasuk 11 kali Opini Wajar Tanpa Pengecualian secara berturut-turut dan posisi terbaik nasional dalam MCP KPK selama lima tahun.
“Saya pastikan tidak ada ruang untuk penyimpangan dalam tata kelola. Kami menerapkan merit system secara ketat. Promosi jabatan berdasarkan portofolio, integritas, dan prestasi, bukan kedekatan. Bahkan saat memilih kepala dinas, saya tidak pernah bertemu calon, cukup membaca profilnya,” ucapnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadikan Bali sebagai provinsi dengan merit system terbaik versi KemenPAN-RB.
Terima Kasih Gubernur Koster, Sosok Berkomitmen Tinggi untuk Bali Berkelanjutan
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suandar, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gubernur Koster. Ia menyebut Gubernur sebagai figur yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan Bali. “Kehadiran Bapak Gubernur, yang saya anggap sebagai guru saya, merupakan kehormatan besar. Beliau sangat memperhatikan keberlanjutan, budaya, serta reputasi Bali sebagai destinasi dunia. Ini bukan semata kepentingan jangka pendek, tetapi tentang masa depan Bali,” ujarnya.
Asep juga mengungkapkan bahwa dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan tahun depan diperkirakan mendekati Rp1.000 triliun sehingga penguatan tata kelola menjadi prioritas.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Evan Kurniawan, turut mengapresiasi ciri khas Bali yang menyanyikan Lagu Indonesia Raya tiga stanza dalam acara resmi. “Sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Ini memperkuat rasa kebangsaan,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa diseminasi ini merupakan bentuk penghargaan bagi tim internal BPJS Ketenagakerjaan sejak 2015 dalam membangun sistem pelaporan terintegrasi yang mencerminkan karakter organisasi.
Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan. (*/pr)





