Balipustakanews.com – Pengguna WhatsApp selama ini dapat mengakses beragam chatbot kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Copilot, Perplexity, hingga Meta AI langsung melalui aplikasi. Namun mulai tahun depan, layanan tersebut akan berubah. WhatsApp dipastikan hanya akan mengizinkan pemakaian Meta AI, sementara chatbot AI buatan perusahaan lain tak lagi bisa digunakan.
Kebijakan baru ini berlaku mulai 15 Januari 2026, setelah Meta menetapkan larangan bagi perusahaan AI menggunakan WhatsApp Business API sebagai wadah menjalankan chatbot mereka. Dengan aturan tersebut, layanan seperti OpenAI, Microsoft, dan Perplexity otomatis harus angkat kaki dari WhatsApp.
Meta menegaskan bahwa pembatasan ini hanya menyasar layanan yang menjadikan AI sebagai produk inti. Dengan demikian, chatbot untuk kebutuhan layanan pelanggan atau dukungan teknis dari perusahaan lain tetap diperbolehkan beroperasi.
Pantauan KompasTekno pada Kamis (27/11/2025) menunjukkan bahwa OpenAI dan Microsoft sudah mengunggah pemberitahuan resmi mengenai penghentian layanan chatbot mereka di WhatsApp, lengkap dengan pengumuman di situs web masing-masing.
OpenAI menjelaskan bahwa pengguna yang sering berinteraksi dengan ChatGPT melalui WhatsApp dapat menyimpan riwayat percakapan mereka dengan menautkan akun WhatsApp ke ChatGPT. Setelah itu, percakapan dapat dilanjutkan lewat aplikasi ChatGPT di Android, iOS, maupun versi web. “Pengguna bisa melanjutkan diskusi melalui aplikasi ChatGPT,” tulis OpenAI.
Microsoft tidak merinci apakah percakapan Copilot di WhatsApp bisa diekspor atau dipindahkan sebagaimana ChatGPT. Namun perusahaan tersebut menegaskan bahwa Copilot tetap tersedia melalui aplikasi resminya maupun platform lain yang masih didukung.
Selain ChatGPT dan Copilot, kemungkinan sejumlah chatbot AI lain di WhatsApp juga akan menyampaikan pemberitahuan serupa menjelang diberlakukannya kebijakan Meta pada 15 Januari 2026. (prn)





