Balipustakanews.com, Denpasar – Sebanyak 246 atlet dari 28 negara ambil bagian dalam Liga Tennis Open 2025 yang digelar di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Turnamen bergengsi ini mempertandingkan tiga level, yakni Intermediate, Advance, dan Open, untuk kategori tunggal maupun ganda putra-putri.
Founder Liga Tennis, Dmitry Shcherbakov, mengungkapkan tingginya antusiasme peserta dalam penyelenggaraan tahun keenam ini. “Kegiatan ini berlangsung selama satu minggu, mulai 18 hingga 25 Oktober, dengan antusiasme atlet yang luar biasa, bahkan datang dari berbagai negara,” ujarnya, Sabtu (25/10).
Dmitry menjelaskan, sejak pertama kali digelar pada 2019, Liga Tennis Open tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari visi besar menjadikan Indonesia sebagai pusat olahraga raket dunia, khususnya tenis. “Setiap tahun, Liga Tennis Open selalu menghadirkan semangat kompetisi dan persahabatan antar pemain dari berbagai negara,” katanya.
Tahun ini, jumlah peserta internasional meningkat signifikan. Atlet dari Indonesia, Rusia, Prancis, hingga Timor Leste turut meramaikan persaingan di lapangan. Melihat kesuksesan penyelenggaraan 2025, Dmitry menargetkan 700 peserta dari seluruh dunia untuk edisi berikutnya. Demi mewujudkan target tersebut, turnamen akan diperluas ke beberapa lokasi lain seperti Uluwatu, Ubud, dan Tanah Lot.
“Ambisi ini sejalan dengan rencana jangka panjang kami untuk membangun infrastruktur tenis yang kuat di Indonesia,” ujarnya. Ia menambahkan, pihaknya berencana membangun 21 klub baru pada tahun depan, dan menargetkan 77 fasilitas tenis di seluruh Indonesia dalam sembilan tahun ke depan melalui kolaborasi dengan investor asing.
Menurut Dmitry, Liga Tennis Open akan terus dikembangkan sebagai wadah bagi atlet tenis profesional dan amatir untuk berkompetisi sekaligus bertumbuh. “Kami percaya tenis bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga semangat kebersamaan dan sportivitas,” tegasnya.
Turnamen ini juga mendapat dukungan penuh dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Pelti Bali, yang melihatnya sebagai momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia di peta tenis internasional. “Kami ingin menjadikan Indonesia pusat olahraga raket dunia, dengan Bali sebagai lokomotif utamanya,” tutup Dmitry. (pr)






Discussion about this post