Balipustakanews.com, Klungkung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung kembali menegaskan komitmennya dalam menata kawasan wisata, terutama di wilayah pesisir Nusa Penida. Sabtu (9/8), Bupati Klungkung I Made Satria bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra turun langsung ke Pantai Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, untuk memimpin pembongkaran bangunan yang berdiri tanpa izin di kawasan sepadan pantai.
Bangunan yang dibongkar antara lain Cafe The Beach Shack serta sebuah gudang penyimpanan alat diving. Aksi ini bukanlah tindakan sepihak, melainkan tindak lanjut dari hasil mediasi antara pelapor dan terlapor yang sebelumnya difasilitasi Pemkab Klungkung. Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan damai atau win-win solution dengan komitmen untuk menyesuaikan keberadaan bangunan sesuai aturan.
“Hari ini kita turun ke lokasi untuk melakukan penataan pantai. Kami ingin mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, maka penegakan Perda harus ditegakkan. Apalagi ini sudah menjadi kesepakatan bersama kedua belah pihak,” ujar Bupati Satria.
Bupati menekankan, perkembangan pariwisata di Nusa Penida harus tetap memperhatikan aspek kebersihan, keindahan, kelestarian, dan kenyamanan. Empat aspek ini menjadi kunci penting agar wisata pesisir tidak hanya indah dilihat, tetapi juga memberi kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat setempat.
“Kami tidak melarang adanya usaha di pesisir pantai, tetapi aturan harus dipatuhi. Mari bersama-sama memperhatikan regulasi sebelum membangun. Dengan begitu, kita bisa menciptakan pariwisata yang tertib, indah, dan berkelanjutan.” tambahnya.
Langkah penataan ini juga mendapat dukungan dari aparat penegak perda. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan PMK Kabupaten Klungkung, I Dewa Putu Suarbawa, menjelaskan detail teknis pembongkaran. Pada Cafe The Beach Shack, penertiban dilakukan dengan merombak bagian tembok belakang, penyesuaian lantai, hingga atap, sehingga tampilan bangunan lebih rapi dan sesuai garis sempadan pantai. Sementara gudang penyimpanan alat diving dibongkar total karena berdiri melanggar ketentuan.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa penertiban bisa dilakukan tanpa gesekan. “Semua dilakukan secara damai sesuai kesepakatan mediasi sebelumnya. Jadi tidak ada pihak yang dirugikan, justru kawasan pantai menjadi lebih tertata,” jelas Suarbawa.
Penataan kawasan pesisir seperti ini, lanjut Bupati, akan terus dilakukan di berbagai titik strategis di Nusa Penida. Pemerintah ingin memastikan destinasi wisata unggulan Klungkung ini benar-benar dikelola dengan tertib, indah, dan sesuai prinsip keberlanjutan.
Dengan penegakan aturan yang konsisten, Pemkab Klungkung berharap pantai-pantai indah di Nusa Penida tidak hanya memikat wisatawan, tetapi juga tetap terjaga kelestariannya untuk diwariskan kepada generasi mendatang.
Discussion about this post