Jenis bantuan yang disalurkan meliputi kursi roda, matras, bantal, dan kebutuhan pokok. Karena harus merawat istrinya secara penuh, Made Darta tidak bisa bekerja. Sementara anak-anaknya telah menikah dan tinggal bersama suami masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia hanya mengandalkan bantuan dari anak-anak dan keluarga yang tinggal di sekitarnya.
Meski mendapatkan pemeriksaan rutin dari petugas puskesmas, Made Darta masih harus mengantar istrinya dua kali sebulan ke RSUD Klungkung. Biaya transportasi menjadi beban tambahan baginya. “Semoga ada solusi dari Pak Bupati,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Satria menyatakan siap membantu penyediaan transportasi setiap kali pengobatan ke RSUD Klungkung dibutuhkan. Ia juga berjanji akan memberikan kasur khusus bagi pasien yang hanya bisa berbaring, guna mendukung perawatan Ni Wayan Sriasih di rumah.
“Kami akan bantu transportasi untuk ke rumah sakit, dan juga memberikan sembako rutin setiap bulan dari Pemkab. Harapan kami, bantuan ini bisa mengurangi beban hidup Pak Made Darta dan istrinya,” ujar Bupati Satria.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Agung Putra Maha Jaya, mengingatkan perangkat desa agar secara rutin memperbarui data warga yang berpotensi menerima bantuan. Hal ini penting agar tidak ada warga kurang mampu yang terlewat dari perhatian dan bantuan pemerintah. (rls/pr)






Discussion about this post