Balipustakanews.com, Denpasar – Pertamina Patra Niaga saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya masalah pada kualitas bahan bakar minyak (BBM) di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Bali.
Manager Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, menyampaikan bahwa pihaknya menghargai setiap masukan dari masyarakat karena hal tersebut membantu Pertamina untuk terus memperbaiki pelayanan.
“Kami sangat menghargai saran dan keluhan masyarakat karena itu memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” ujarnya saat dihubungi dari Denpasar, Bali, Senin.
Pertamina telah mengirimkan tim lapangan untuk mengambil sampel BBM baik dari SPBU maupun bengkel-bengkel yang menangani kendaraan yang terdampak, guna dilakukan pengujian di laboratorium.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa BBM yang disalurkan telah sesuai dengan standar kualitas baik dari segi spesifikasi teknis maupun volume distribusi.
Ahad menambahkan, pihaknya juga sedang meneliti kemungkinan adanya faktor lain yang bisa menyebabkan kerusakan pada kendaraan pelanggan.
“Saat ini proses investigasi dan pengujian mendetail masih berlangsung,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ahad menegaskan bahwa seluruh proses distribusi BBM kepada konsumen selalu mengikuti prosedur standar yang berlaku.
Ia juga menyebutkan bahwa setiap SPBU di bawah pengelolaan Pertamina secara berkala melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas, seperti pengecekan densitas, suhu, dan pemeriksaan visual untuk memastikan bahan bakar yang disalurkan tetap aman dan memenuhi standar.
Sebelumnya, sejumlah keluhan tentang kerusakan kendaraan bermotor yang diduga disebabkan oleh BBM bermasalah di Bali ramai dibicarakan di media sosial dan menarik perhatian publik.
Beberapa pengguna menduga BBM yang mereka gunakan tercampur air sehingga merusak sistem pembakaran mesin kendaraan.
Ahad mengimbau masyarakat yang mengalami kendala serupa atau memiliki keluhan terkait produk dan layanan Pertamina untuk segera melapor ke SPBU terkait atau menghubungi pusat layanan Pertamina di nomor 135, melalui telepon, e-mail, atau media sosial resmi.
Ia juga menekankan pentingnya melampirkan informasi yang lengkap dalam laporan, seperti kronologi kejadian, lokasi SPBU, serta jumlah pengisian bahan bakar yang dilakukan. (ant/pr)
Discussion about this post