Balipustakanews.com, Denpasar – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang terletak di Waduk Muara Nusa Dua, wilayah Pemogan, Denpasar Selatan, masih berfungsi dengan baik setelah tiga tahun beroperasi di kawasan Hutan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai.
Resmi dioperasikan pada 11 November 2022 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, PLTS ini berada di belakang Pura Luhur Candi Narmada dan memiliki kapasitas awal sebesar 100 megawatt peak (MWp). Proyek ini dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan waduk sekaligus menyediakan energi bersih dari sinar matahari.
Pada Selasa, 20 Mei 2025, detikBali bersama Institute for Essential Services Reform (IESR) mengunjungi lokasi tersebut. Secara keseluruhan, kondisi PLTS ini masih terjaga dengan baik. Petugas PLN rutin melakukan pemeliharaan dan pembersihan panel surya guna memastikan efisiensi penyerapan sinar matahari.
Lingkungan sekitar masih alami, terlihat burung-burung kuntul berenang di sekitar panel. Namun, kehadiran burung-burung ini juga menimbulkan tantangan operasional karena bisa mengganggu kinerja panel surya. Senior Manager PLN Bali, I Made Harta Yasa, menyampaikan bahwa pihaknya telah memasang kawat pengaman di atas modul-modul untuk mencegah gangguan dari burung.
Saat ini, terdapat 228 panel surya yang aktif beroperasi. Harta menyebutkan bahwa potensi pengembangan PLTS di lokasi ini masih sangat besar, bahkan bisa diperluas hingga mencakup 80 persen dari total area waduk. Rencana pengembangannya saat ini masih dalam tahap evaluasi dan diskusi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan pihak terkait, dengan target realisasi pada tahun 2027.
Terkait performa, Harta menegaskan bahwa PLTS terapung di Waduk Muara Nusa Dua masih beroperasi secara optimal. Namun, ia juga menjelaskan bahwa produksi energi sangat bergantung pada intensitas sinar matahari, sehingga cuaca mendung dapat memengaruhi output energi.
PLTS ini merupakan salah satu proyek percontohan pengembangan energi baru terbarukan di Bali, dan sempat dipamerkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022. (dtk/pr)
Discussion about this post