Balipustakanews.com, Denpasar – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar, Bali, akan ditutup sementara selama perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 Bali pada 18-25 Mei 2024. Salah satu opsinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar akan membuang sampah ke Kabupaten Tabanan.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terkait skema pembuangan sampah selama seminggu sebelum WWF hingga seminggu setelahnya.
Penutupan TPS Suwung itu untuk memenuhi arahan dari pemerintah pusat agar tidak ada kegiatan-kegiatan yang mengganggu aktivitas seluruh delegasi WWF yang datang ke Bali. Termasuk kegiatan truk-truk sampah yang tiap hari lalu-lalang.
“TPS3R kami akan maksimalkan mungkin satu minggu sebelum pelaksanaan WWF seluruh TPS3R akan kami kosongkan. Kami buang dulu sampahnya ke TPA Suwung, sehingga saat pelaksanaan WWF itu bisa kami tahan sampah di TPS3R dan termasuk depo-depo sampah,” beber Agus saat ditemui di Lapangan Lumintang, Denpasar, Bali, Kamis (24/4).
Sampah yang dihasilkan Denpasar dalam satu hari rata-rata mencapai 850 ton. Jumlah ini meningkat ketika hari raya, yakni berkisar 900 ton. Produksi sampah ini jauh lebih banyak ketimbang daya tampung 24 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) di Denpasar yang hanya 250 ton per hari.
“Kalau pun itu penuh, sampah akan kami bawa ke Kabupaten Tabanan. Simulasinya sudah kami siapkan,” ujar Agus.
Agus berharap perhelatan WWF memberikan dampak positif bagi Denpasar. Salah satunya, upaya Pemkot Denpasar mengembalikan kebersihan sungai. Sebab, selama ini kesadaran masyarakat untuk disiplin membuang sampah masih kurang.
Pemkot Denpasar, Agus melanjutkan, bakal memanfaatkan momentum WWF tersebut untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai seenaknya.
“Yang mana alur-alur sungai yang ada itu seharusnya kita rawat bersama-sama, tidak kita jadikan tempat pembuangan sampah. Ini yang kami harapkan dengan gaungnya WWF, masyarakat Denpasar merasakan secara langsung bagaimana kebutuhan air kita, kemudian alur-alur air yang harus kita rawat dan jaga bersama,”urai politikus PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali Ni Made Armadi membeberkan penutupan TPA Suwung dijadwalkan berlangsung mulai 17 Mei hingga 25 Mei 2024. Dia berupaya mengatur agar penutupan TPA Suwung selama lebih dari seminggu tidak membuat masyarakat kelimpungan.
“Hari ini kami melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan DLHK Kota Denpasar dan DLHK Kabupaten Badung untuk mencari skema atau pola yang terbaik untuk antisipasi gejolak masyarakat ketika TPA tutup sementara,” ujar Armadi, Kamis.
Armadi akan meminta DLHK Badung dan Denpasar agar mengangkut seluruh sampah di TPS3R ke TPA Suwung. Demikian pula sampah-sampah di depo yang wajib dikosongkan sebelum WWF dimulai.
“Nantinya, ketika TPA sudah dibuka kembali, kami harap sampah dibuang ke TPA regional Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan) sesuai waktu yang telah ditentukan,” tandas Armadi. (PR/DTK)
Discussion about this post