Balipustakanews.com, Denpasar – Video antrean membeludak pada loket sistem sidik jari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar viral di media sosial (medsos). Loket sidik jari itu disiapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Antrean membeludak itu terjadi setelah RSUP Prof Ngoerah menerapkan sistem baru untuk calon pasien yang ingin berobat. Mereka harus melakukan sidik jari di loket mandiri yang disiapkan.
Dalam video yang dilihat, tampak calon pasien berkerumun di depan mesin berwarna hijau untuk mendaftar secara mandiri dengan sidik jari. Para pasien menyimak ketika salah satu petugas menerangkan cara penggunaan mesin itu.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) RSUP Prof Ngoerah Denpasar Dewa Ketut Kresna mengatakan kejadian antrean membeludak itu terjadi pada Selasa (23/4).
“Ya memang antrean yang ramai itu Selasa itu. Ya begitu BPJS kan harus ada sidik jari dulu untuk dapat surat kepesertaan BPJS,” ujar Kresna, Rabu (24/4).
Kresna mengeklaim penyebab kejadian itu adalah sistem dari BPJS yang error. Sistem error karena diakses dari seluruh Indonesia.
“Jadi berimbas lah kepada rumah sakit dan itu terjadi tidak hanya di RS Ngoerah saja, ini terjadi secara nasional,” kata Kresna.
“Kan sudah lama itu (mesin sidik jari) aturan dari BPJS, karena sistemnya lagi down saja, volumenya besar,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, Rabu (24/4), ketiga mesin tersebut sudah tidak ramai didatangi calon pasien seperti video beredar. Hanya terlihat satu petugas saja yang berdiri untuk melayani pasien yang ingin berobat dan menggunakan alat itu.
“Sudah dikasih tahu jam segini ke sini ya, malah satu jam (sebelumnya) dia sudah datang,” ujar salah satu petugas yang berjaga di loket itu. (PR/DTK)
Discussion about this post