Balipustakanews.com, Denpasar – Menjelang Lebaran Ketupat 2024, para pedagang canang sari dan banten upacara di Jalan Gunung Kawi, Denpasar, mulai banyak yang berjualan kulit ketupat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Salah satu pedagang Wayan Suwartini rutin menjual kulit ketupat setiap tahunnya. Tak hanya menjelang Lebaran Ketupat, dia juga berjualan saat menjelang Idul Adha dan Idul Fitri.
“Paling banyak dapat Rp 200 ribuan dari berjualan canang dan pejati sehari-hari. (Kalau ditambah berjualan ketupat) Dapat lebih lagi Rp 100 ribu,” ujar perempuan berusia 50 tahun, Selasa (16/4).
Suwartini berjualan kulit ketupat sejak Minggu (14/4). Per harinya dia bisa membuat sekitar 150 kulit ketupat.
Satu ikat yang berisikan lima kulit ketupat dijual dengan harga Rp 5 ribu. Dia akan berjualan kulit ketupat hingga Lebaran Ketupat pada Rabu (17/4). Sebab, ada saja umat Islam yang membeli saat pagi harinya.
“(Dua hari ini) Lumayan ramai. Biasanya per hari sisa sedikit sekitar delapan atau sepuluh (kulit ketupat). Tapi, nanti sore kemungkinan habis,” tuturnya.
Suwartini mengungkapkan untuk Rabu esok hanya menyediakan 50-60 ketupat saja mengingat telah memasuki Lebaran Ketupat. Dia meyakini pembelinya tak akan terlalu banyak.
Sementara itu, pedagang kulit ketupat lainnya, Wayan Ari (60), juga mengatakan hanya berjualan kulit ketupat saat menjelang Lebaran Ketupat saja. Sementara hari biasa dia berjualan canang sari dan banten upacara.
“(Berjualan kulit ketupat) Untuk tambahan uang supaya bisa menambah (uang untuk) beli beras,” aku wanita asal Pemogan, Denpasar, ini.
Ari menyebut penjualan kulit ketupat tahun ini terbilang sepi dibandingkan dengan 2023. Saat ini dia hanya menawarkan 25 kulit ketupat per hari yang dibanderolnya dengan harga Rp 5 ribu untuk enam kulit ketupat.
Sementara di tahun lalu, dia bisa menjual lebih dari 25 hingga ratusan kulit ketupat per harinya. Ari berharap penjualan di tahun ini dapat meningkat saat Selasa sore atau Rabu pagi esok.
Berkesempatan berbincang dengan salah satu pedagang kulit ketupat di kawasan depan Pasar Kumbasari, Ayu. Ayu sehari-hari berprofesi sebagai tukang suwun (kuli panggul) di kawasan pasar tersebut.
“Kalau nggak hari raya saya nggak jualan (kulit ketupat),” tutur perempuan berusia 65 tahun itu.
Ayu menjual kulit ketupatnya dengan harga Rp 5 ribu untuk satu ikat berisi lima kulit ketupat. Menurutnya, penjualannya cukup ramai sebab hingga pukul 11.00 Wita total ada 50 kulit ketupat yang laku terjual.
“Kadang baru dapat bikin (kulit ketupat) sedikit, ada orang yang beli,” ungkapnya. (PR/DTK)
Discussion about this post