Balipustakanews.com, Denpasar – Gusti Ayu Intan Pradnya Putri tidak menyangka harus merayakan Nyepi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, Bali. Perempuan berusia 38 tahun itu harus menunggu suaminya yang dirawat karena sakit jantung.
Ayu menceritakan suaminya mengeluhkan jantung yang sakit setelah keluarga itu merayakan Kuningan di Negara, Jembrana. Suaminya itu lalu dilarikan ke Rumah Sakit Balimed dan dirujuk ke RSUP Ngoerah pada Minggu (10/3).
“(Suami) sudah masuk ruangan observasi, kemungkinan baru besok bisa pulang,” tutur perempuan asal Kerobokan, Badung, Bali, itu pada Senin (11/3).
Ayu dan putrinya tidak bisa menemani suaminya di ruang perawatan. Dia hanya bisa bertemu suaminya saat jam makan pasien.
Ayu dan keluarganya baru pertama kali ini merayakan Nyepi di rumah sakit. Dia terpaksa tidur di lorong demi menunggu suaminya.
Ayu mengandalkan koperasi di RSUP Ngoerah yang masih buka untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya selama Nyepi.
Ayu berharap tidak lagi merayakan Nyepi di RSUP Ngoerah. “Cukup sekali saja dan jangan sampai terulang,” harapnya.
Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1946 jatuh pada Senin (11/3). RSUP Ngoerah menutup sejumlah selama Nyepi seperti poli untuk rawat jalan. Hanya Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang buka selama Nyepi.
Direktur Layanan Operasional RSUP Prof Ngoerah, I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, menuturkan aktivitas di area rumah sakit juga akan dibatasi. RSUP Ngoerah menyediakan konsumsi untuk petugas maupun penunggu pasien saat Nyepi.
Penunggu pasien juga dapat membeli makanan maupun minuman di koperasi yang berada di area rumah sakit.
Sukadarma meminta warga untuk tidak khawatir karena penanganan medis yang bersifat darurat tetap dilayani saat Nyepi. “Jangan khawatir karena seluruh kegiatan Hari Raya Nyepi sudah kami siapkan sebaik-baiknya,” tuturnya beberapa waktu lalu. (PR/DTK)
Discussion about this post