BALIPUSTAKANEWS – Dinas Pendidikan Klungkung mulai meminta setiap sekolah untuk melakukan persiapan pembelajaran tatap muka.
Hal ini menyusul banyak keluhan dari masyarakat, terkait efektivitas pembelajaran secara daring.
Meski demikian, pembelajaran dengan tatap muka tidak serta merta dapat dilakukan dan masih harus menunggu keputusan dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Klungkung.
Kadis Pendidikan Klungkung I Dewa Gd Dharmawan menjelaskan, sebenarnya tidak ada masalah berarti terkait teknis penerapan pembelajaran daring di Klungkung.
Berdasarkan pendataan Dinas Pendidikan Klungkung 93 persen sekolah menengah pertama bisa dapat melaksanakan pembelajaran secara daring.
Sementara untuk sekolah dasar, ada 86 persen yang dapat melaksanakan pembelajaran secara daring.
Sementara sisanya dilakukan fokus dengan pembelajaran secara luring (luar jaringan),
Hanya saja dalam pelaksanaanya, para orangtua justru mengeluhkan dua sistem pembelajaran itu karena dinilai tidak efektif.
Hal ini juga sempat menjadi fokus pembicaraan ketika Komisi III DPRD Klungkung melakukan rapat kerja dengan Dinas Pendidikan, Senin (10/8/2020) lalu.
“Kami tidak melakukan survei, apakah mayoritas masyarakat mengeluhkan pembelajaran secara daring dan luring, serta ingin kembali dengan pembelajaran tatap muka. Tapi beberapa masyarakat memang mengeluhkan itu, dan hal ini juga disampaikan dewan,” ujar Dewa Gde Dharmawan.
Menurutnya ada beberapa kelemahan dari sistem pembelajaran daring yang mulai terlihat, mulai dari kebosanan siswa, hingga repotnya para orangtua mendampingi siswa belajar.
Apalagi bagi orangtua yang tidak memiliki keterampilan mentransfer ilmu.
“Sebenarnya teknologi itu kan memudahkan, tapi memang ada beberapa kelemahan sistem ini. Misal apakah pendidik bisa menjamin, saat tugas atau ulangan misalnya benar-benar dikerjakan oleh siswa. Karena bisa juga dibuatkan oleh teman atau keluarganya,” ungkap Darmawan
Anggota dewan saat itu juga mendorong kembali dilaksanakan sekolah tatap muka.
Bahkan beberapa sekolah secara lisan ada yang menyampaikan ingin kembali diberlakukan pembelajaran tatap muka.
Terkait hal ini pihaknya pun sudah bertemu dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dan diminta mempersiapkan pembelajaran tatap muka.
Maka tahap awal tengah dikumpulkan kesiapan sekolah bagaimana untuk kembali diterapkan pembelajaran tatap muka.
“Sebenarnya sejak bulan Juli lalu, kesiapan sekolah untuk memberlakukan tatap muka sudah 70 persen. Sisanya belum siap karena masih menyiapkan beberapa komponen,” jelasnya.
Dalam sepekan ini, Dinas Pendidikan Klungkung kembali mendata sekolah terkait kesiapan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Apalagi beberapa sekolah secara lisan sudah menginginkan diberlakukan pembelajaran tatap muka.
“Jangan hanya minta, tapi harus benar-benar siap menerapkan sistem pembelajaran tatap muka ini. Sekolah setidaknya nanti melaporkan simulasi untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Itu untuk menjamin sekolah bisa menerapkan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Setelah sekolah siap, barulah hal ini akan dilaporkan ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19.
Nanti kesiapan itu akan disesuaikan dengan status pendemi Covid-19 Klungkung.
“Nanti keputusannya ada di Ketua Gugus Tugas yang dalam hal ini Bupati. Nanti tentu dipertimbangkan, terkait dengan status pandemi Covid-19 di Klungkung,” jelasnya.
Discussion about this post