• Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Profile
  • Pedoman Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Kamis, November 6, 2025
Balipustakanews
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review
No Result
View All Result
Balipustakanews
Home News World

Huawei Diujung Tanduk Usai Skakmat AS

aud/tor by aud/tor
September 25, 2020
in Gadget, Nasional, News, Teknologi, World
Huawei Diujung Tanduk Usai Skakmat AS
Share Share Share

BALIPUSTAKANEWS – Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) memutuskan untuk menghentikan produksi chipset Kirin milik Huawei usai tekanan Amerika Serikat (AS) sebagai sanksi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Penghentian produksi ibarat skakmat bagi Huawei lantaran bakal mengganggu produksi ponsel produsen gawai asal China itu. TSMC terpaksa tunduk pada keinginan AS lantaran karena peralatan yang digunakan TSMC untuk memproduksi chipset Kirin yang digunakan Huawei, merupakan peralatan dari AS.

Pasalnya, AS telah diperketat larangan kepada Huawei pada Mei lalu. Saat itu, Gedung Putih melarang vendor di seluruh dunia yang menggunakan teknologi AS, untuk memproduksi komponen bagi Huawei.

ArtikelTerhubung

Emas Jadi Pemicu Inflasi, CORE Soroti Pentingnya Komunikasi Kebijakan BI

Emas Jadi Pemicu Inflasi, CORE Soroti Pentingnya Komunikasi Kebijakan BI

November 5, 2025
Pelabuhan Perikanan Internasional Pengambengan Segera Dibangun, Pemerintah Janjikan Dukungan untuk Nelayan Lokal

Pelabuhan Perikanan Internasional Pengambengan Segera Dibangun, Pemerintah Janjikan Dukungan untuk Nelayan Lokal

November 5, 2025

Meski dijegal oleh AS terkait produksi komponen, Direktur Eksekutif of wireless device strategies dari perusahaan analisa pasar, Strategy Analytics, Neil Mawston memprediksi Huawei dapat bertahan pada 2020.

Namun, menurutnya dua tahun ke depan akan menjadi tahun yang sangat sulit bagi Huawei untuk mempertahankan stok ponsel pintar, seperti dilansir dari CNBC. Penggiat gadget, Lucky Sebastian pun menyampaikan hal serupa.

“Kalau sampai Huawei tidak berhasil mendapatkan pabrik pembuat chipset atau chipset pengganti (Kirin), maka akan ada kelangkaan produknya, terutama ponsel,” kata Lucky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (11/8).

Lucky menjelaskan apabila Huawei memutuskan untuk membuat Kirin, perusahaan harus segera mencari pabrik pengganti yang tidak menggunakan paten teknologi AS.

CNNIndonesia.com sudah menghubungi Huawei Indonesia untuk mengomentari hal ini, namun belum mendapat respons.

Huawei lirik Samsung?

Dilansir dari Sammobile, Samsung bisa jadi mendapatkan peluang emas di tengah penghentian produksi cipset Kirin ini. Samsung diprediksi akan berusaha untuk meningkatkan performa cipset Exynosnya, terutama kemampuan dari sisi kemampuan AI.

Berbeda dengan Huawei, Samsung memiliki fasilitas manufaktur sendiri sehingga tidak perlu bekerja sama dengan pabrik semikonduktor seperti TSMC untuk membuat cip.

Namun, Lucky menjelaskan Huawei bisa saja membuat chipset di Samsung Semiconductor. Akan tetapi, Lucky mengingatkan ada indikasi bahwa perusahaan yang bekerja sama erat dengan Huawei ditekan AS.

Di sisi lain, Samsung memiliki pasar besar di AS. Lucky mengungkap Samsung menduduki peringkat kedua di pangsa pasar ponsel di AS setelah Apple.

“Untuk chipset kelas flagshipnya jadinya Huawei mengalami kesulitan membuatnya, cara tercepat untuk tetap bisa bertahan setelah stok cipset habis, harus menggunakan cip buatan pihak ketiga, entah Samsung Exynos atau Mediatek,” tutur Lucky.

Lucky menjelaskan Qualcomm yang merupakan perusahaan AS dikabarkan sedang meminta izin khusus dari pemerintah AS untuk menjual cipset Snapdragon ke Huawei.Lucky menjelaskan saat ini peluang terbesar adalah Huawei menggunakan chipset Mediatek mengingat Samsung memiliki potensi akan ditekan oleh Amerika Serikat.

“Karena sebenarnya saling tekan antar Amerika dan China ini adalah perang dagang, atau strategi ekonomi, bisa saja ada kemungkinan Qualcomm diberi izin khusus untuk menjual chipsetnya ke Huawei,” kata Lucky.

Bikin sendiri di China

Namun patut diingat, Huawei kemungkinan tak akan membuat chipset di China, sebab pabrik semikonduktor di sana masih tertinggal dibandingkan TSMC atau Samsung Semiconductor.

Dilansir dari Android Authority, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) milik China bisa diajak Huawei untuk memproduksi Kirin. Namun, SMIC sendiri masih menggunakan peralatan buatan AS.

SMIC terutama tertinggal dalam teknologi fabrikasi chipset terkini. Sebab, SMIC hanya mampu memproduksi chipset FinFET 14nm, sementara TSMC mampu memproduksi FinFET 7nm .

Belakangan, TSMC bakalan mampu memproduksi chipset dengan EUV makin kecil, 5nm. Oleh karena itu, SMIC tak akan segera mampu menggantikan TSMC sebagai opsi manufaktur chipset premium.

Angka FinFET ini penting, lantaran berpengaruh pada kinerja ponsel. Makin kecil pemrosesan semikonduktor, makin banyak transitor yang bisa dimuat, sehingga meningkatkan kinerja ponsel.

Huawei tersudut

Lucky menyebut bisnis ponsel Huawei tentu akan terancam ketika tak mampu untuk memproduksi cipset Kirin. Sebab tanpa pabrik untuk memproduksi Kirin dan belum adanya kepastian cipset pengganti Kirin, Huawei tak mungkin menjual ponsel ke pasar.

Lucky memprediksi pada kuartal III 2020, pangsa pasar global Huawei akan menurun akibat masalah cipset ini.

“Sepertinya nanti di kuartal tiga bisa jadi akan ada penurunan pangsa pasar Huawei, karena tanpa Google Mobile Services (GMS) tidak berpengaruh untuk pasar China, sementara tanpa chipset, tidak ada smartphone yang bisa dijual. Belum lagi menyangkut juga cipset modem 5G,” tutur Lucky.

Huawei sejauh ini memang terbukti mampu bertahan meski telah AS telah melarang perusahaan untuk bekerja sama dengan Huawei. Google Mobile Services (GMS) berupa Gmail hingga Google Play Store yang tak bisa dipakai di perangkat Huawei, mampu digantikan dengan Huawei Mobile Services (HMS).

“Walau sampai saat ini ketika sudah dilarang menggunakan GMS, market share Huawei masih sangat bagus. Tetapi hal ini lebih dikarenakan rasa nasionalis penduduk China untuk mendukung Huawei dan menggunakan produknya, sementara secara global tanpa GMS, penjualan smartphone Huawei tentu terdampak,” tutur Lucky.

Akan tetapi, permasalahan penghentian produksi chipset lebih buruk dari pelarangan GMS. Masalah pertama yang muncul adalah penghentian produksi ini akan memengaruhi produk Huawei di seluruh dunia termasuk di China yang tak menggunakan Google.

Masalah pasokan cip mengancam kemampuan Huawei untuk menyelesaikannya di China. Negara itu merupakan pasar yang semakin diandalkan perusahaan karena daya tarik Huawei yang tersendat di global.

Kedua, adalah tanpa Kirin, ponsel Huawei kehilangan nilai jual unik terpentingnya. Huawei bisa menjadi produsen ponsel pintar pada umumnya.

Reputasi ponsel cerdas Huawei berpusat pada kualitas kamera yang luar biasa. Sebagian besar hal ini disebabkan oleh prosesor sinyal gambar (ISP) perusahaan yang dibangun ke dalam Kirin. Chipset Kirin yang menjalankan algoritme pengurangan noise gambar BM3D mutakhir dan mendukung teknologi sensor RYYB yang unik.

Hampir setiap poin penjualan unik setiap ponsel Huawei didasarkan pada perangkat keras Kirin. Kirin juga unggul dalam machine learning berkat arsitektur khusus Da Vinci.

Machine learning ini cocok untuk pencitraan zoom resolusi super, pengenalan suara berdaya rendah, kontrol gerakan, keamanan pengenalan wajah, dan masih banyak lagi.

Tags: GadgetNasionalNewsTeknologiWorld
ShareSendTweet
Next Post
Badan Penyidik Sita Aset Milik Mantan Kepala BPN Denpasar

Badan Penyidik Sita Aset Milik Mantan Kepala BPN Denpasar

Discussion about this post

Emas Jadi Pemicu Inflasi, CORE Soroti Pentingnya Komunikasi Kebijakan BI
Bisnis

Emas Jadi Pemicu Inflasi, CORE Soroti Pentingnya Komunikasi Kebijakan BI

by reda/cy
November 5, 2025
0

Balipustakanews.com, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengingatkan pemerintah agar menjaga ekspektasi publik terhadap...

Read more
Pelabuhan Perikanan Internasional Pengambengan Segera Dibangun, Pemerintah Janjikan Dukungan untuk Nelayan Lokal
Bali

Pelabuhan Perikanan Internasional Pengambengan Segera Dibangun, Pemerintah Janjikan Dukungan untuk Nelayan Lokal

November 5, 2025
Wayan Koster Kukuhkan Pemugaran Pura Penyusuhan, Simbol Pengabdian untuk Warisan Leluhur
Bali

Wayan Koster Kukuhkan Pemugaran Pura Penyusuhan, Simbol Pengabdian untuk Warisan Leluhur

November 5, 2025
Balipustakanews

Berita Online Bali Terkini & Terpercaya Berita Ekonomi, Bisnis, Wisata, Budaya Bali, Politik, Teknologi, Hukum, Kriminal, Pendidikan di Bali, Nasional & Dunia

Follow Us

Kategori Berita

  • Apps
  • Arak Bali
  • Automotive
  • Badung
  • Bahan Pokok
  • Bali
  • Bangli
  • Bawaslu badung
  • Bisnis
  • Buleleng
  • COK ACE
  • Covid 19
  • Denpasar
  • Edukasi
  • Ekbis
  • Fashion
  • FIFA-U20
  • Film
  • Gadget
  • Gaming
  • Gianyar
  • Gubernur Bali
  • Hari Pahlawan
  • Health
  • Health
  • Hiburan
  • Hukrim
  • I Gusti Ngurah Rai
  • Investasi dan Perekonomian Bali
  • Jakarta
  • Jembrana
  • Jepang
  • Karangasem
  • Kawasan Pura Besakih
  • KBLBB
  • KDRT
  • Kebakaran TPA
  • Kios Pedagang
  • Klungkung
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Liga Kampung
  • Mangupura
  • Margarana
  • Medan
  • Musik
  • Nasional
  • News
  • Ngayah
  • Ny putri koster
  • Opini
  • Pahlawan
  • Paritrana Award 2023
  • Pemilu
  • Pemilu 2024
  • Pemprov Bali
  • Penanganan Sampah
  • Pendidikan
  • Pengolahan Sampah
  • Perda Provinsi Bali
  • Perkemahan Pramuka
  • Perlindungan Anak
  • Pilpres 2024
  • Pj Gubernur Bali
  • Politik
  • Posyandu
  • Pramuka
  • Presiden RI
  • Program Pengelolaan sampah berbasis sumber
  • Pulau Samosir
  • Pura Agung Besakih
  • Review
  • Seksologi
  • Seni & Budaya
  • senimam
  • SP4M-LAPOR
  • Sports
  • Startup
  • Stunting
  • Tabanan
  • Teknologi
  • TP PKK
  • Travel
  • U – 20
  • UMKM
  • Warisan Leluhur
  • World
  • Zodiak

Berita Terbaru

Emas Jadi Pemicu Inflasi, CORE Soroti Pentingnya Komunikasi Kebijakan BI

Emas Jadi Pemicu Inflasi, CORE Soroti Pentingnya Komunikasi Kebijakan BI

November 5, 2025
Pelabuhan Perikanan Internasional Pengambengan Segera Dibangun, Pemerintah Janjikan Dukungan untuk Nelayan Lokal

Pelabuhan Perikanan Internasional Pengambengan Segera Dibangun, Pemerintah Janjikan Dukungan untuk Nelayan Lokal

November 5, 2025
Wayan Koster Kukuhkan Pemugaran Pura Penyusuhan, Simbol Pengabdian untuk Warisan Leluhur

Wayan Koster Kukuhkan Pemugaran Pura Penyusuhan, Simbol Pengabdian untuk Warisan Leluhur

November 5, 2025
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Profile
  • Pedoman Siber
  • Redaksi
  • Kontak

© 2020 Balipustakanews - Berita Bali Terkini & Terpercaya

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Bali
  • Teknologi
  • Ekbis
  • Health
  • Hiburan
  • Seni & Budaya
  • Lifestyle
  • Seksologi
  • Zodiak
  • Opini
  • Review

© 2020 Balipustakanews - Berita Bali Terkini & Terpercaya