BALLIPUSTAKANEWS – Jika kalian berada di Bali atau sedang berjalan-jalan di Bali, pastinya kalian menemukan kain berwarna putih yang dipakaikan pada pohon, patung dan lainnya bukan ?.
Di Bali kain hitam putih disebut dengan istilah Saput Poleng, biasanya saput poleng ini dipasangkan pada pohon,patung dan lain sebagainya. Dalam kepercayaan masyarakat Bali, saput poleng dianggap sebagai pertanda bahwa benda itu memiliki kekuatan magis yang dihormati dan melindungi, serta patut dijaga kelestariannya. Saput poleng juga digunakan oleh orang-orang tertentu di Bali, seperti pada pecalang, dalang, dan pemain drama yang berperan sebagai punakawan.
Simbol Keseimbangan Alam
Kain kotak-kotak hitam putih disebut dengan istilah kain poleng atau saput poleng. Saput artinya kain yang membalut, sedangkan poleng adalah istilah untuk warna hitam putih yang berseling merupakan lambang Rwa Bhineda, yaitu keseimbangan alam.
Di dunia ini pasti ada hitam dan putih, dua hal yang berlawanan tetapi mampu membuat alam ini jadi seimbang dan harmonis. Rwa Bhineda secara filosofis mengajarkan kita bahwa di dunia ini ada dua hal berbeda yang tidak bisa dipisahkan, seperti baik-buruk, siang-malam, dan panas-dingin.
Jika sedang berjalan-jalan di Bali atau berkunjung ke tempat yang identik dengan Bali, teman-teman pasti bisa menemukan kain berwarna hitam putih yang dipakaikan pada suatu pohon, patung, atau benda lainnya.
Sebenarnya, apa makna kain hitam putih itu ya?
Discussion about this post