4. Catur Brata Penyepian (Hari H)

Saat jam 6 pagi di hari raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian. Artinya adalah empat hal yang pantang dilakukan umat Hindu. Yang pertama adalah amati geni. artinya tidak boleh berapi-api atau menyalakan api. Semua unsur api tidak ada saat Nyepi termasuk cahaya seperti lampu. Untuk itulah pada malam hari Bali menjadi gelap.
Kedua adalah amati karya yang berarti tidak boleh melakukan pekerjaan baik ringan maupun berat termasuk makan dan minum. Yang ketiga adalah amati lelungan yaitu tidak boleh bepergian atau keluar rumah meskipun ke tetangga sekalipun.
Terakhir adalah amati lelanguan adalah tidak boleh bersenang-senang seperti main game, nonton TV, dan kegiatan lainnya. Semua itu dilakukan selama 24 jam sampai pukul 6 pagi keesokan harinya. Di sinilah momentum untuk mengheningkan diri dan menjernihkan pikiran.
5. Ngembak Geni dan Omed-Omedan (H+1)

Setelah melaksanakan tapa brata penyepian, keesokan harinya umat Hindu merayakan Ngembak Geni, artinya adalah bebas menyalakan api. Pada Ngembak Geni umat Hindu bersilaturahmi sebagai bentuk permohonan maaf bila ada kesalahan yang diperbuat dan telah direnungkan saat catur brata penyepian.
Selain itu, di hari Ngembak Geni ada tradisi unik yang turun temurun di daerah Sesetan, Denpasar. Yaitu omed-omedan. Tradisi ini diikuti oleh pemuda dan pemudi setempat yang belum menikah. Tradisi dimulai dengan sembahyang bersama, kemudian dibagi dua kelompok. Yaitu pemuda atau laki-laki dan pemudi atau perempuan dan berhadapan.
Setelah diberi aba-aba, kedua kelompok saling berpelukan dan berciuman sambil disiram air oleh masyarakat. Tradisi ini sudah turun-temurun dan tetap dilestarikan.
Demikian tradisi serangkaian hari raya Nyepi. Tujuan tradisi ini secara keseluruhan yaitu menjaga keharmonisan dan keheningan alam semesta. (CF/Google)







Discussion about this post